Kamis, 07 Juni 2012

ALIRAN MAHAYANA DAN HINAYANA



A. Aliran Hinayana
            Kata Hinayana bukanlah berasal dari bahasa Tibet, bukan berasal dari bahasa China, Inggris ataupun Bantu, tetapi berasal dari bahasa Pali dan Sanskerta. Oleh karena itu, satu-satunya pendekatan yang masuk akal untuk menemukan arti dari kata tersebut, adalah mempelajari bagaimana kata hinayana digunakan dalam teks Pali dan Sanskerta. Hinayana terdiri dari hina (kecil) dan yana sering disebut sebagai  “kendaraan kecil” karena bertujuan menjadi arahat maupun paccekabuddha yang dianggap lebih rendah (inferior). Istilah Hinayana sendiri sebenarnya merupakan istilah yang diberikan oleh kaum Mahayana.
Penganut-penganut hinayana menitikberatkan meditasi unutk mencapai penerangan sempurna sebagai jalan yang terpendek dalam menyelami dhamma dan mencapai pembebasan (nibbana).
Hinayana dan Theravada bukanlah suatu istilah yang sama. Theravada mengacu pada Buddhisme yang masuk ke Sri Lanka menjelang abad ke-3 SM di saat belum ada Mahayana di masa itu. Aliran Hinayana dikembangkan di India dan terlepas eksistensi dari aliran Buddhisme yang ada di Sri Lanka. Saat sekarang tidak ada lagi aliran Hinayana di belahan dunia manapun.
 Pokok ajaran Hinayana :
a)      Segala sesuatu bersifat fana serta hanya berada untuk sesaat saja. Apa yang berbeda untuk sesaat saja itu disebut dharma. Oleh karena itu tidak ada sesuatu yang tetap berada. Tidak ada aku yang merasa, sebab yang ada adalah perasaan, demikian seterusnya.
b)      Dharma-dharma itu adalah kenyataan atau relasi yang kecil dan pendek, yang berkelompok sebagai sebab dan akibat. Karena pengaliran dharma yang terus-menerus maka timbullah kesadaran aku yang palsu atau ada”perorangan” yang palsu.
c)      Tujuan hidup ialah Nirwana, tempat kesadaran ditiadakan. Sebab segala kesadaran adalah belenggu karena kesadaran tidak lain adalah kesadaran terhadap sesuatu. Apakah yang tinggal berada di dalam Nirwana itu, sebenarnya tidak diuraikan dengan jelas.
d)     Cita-cita yang tertinggi ialah menjadai arhatyaitu orang yang sudah berhenti keinginannya, ketidaktahuannya, dan sebagainya, dan oleh karenanya tidak ditaklukkan lagi pada kelahiran kembali.
 Kitab Suci Hinayana:
  • Vinaya Pitaka, (peraturan-peraturan golongan para Bhiksu) berbicara mengenaiSangha. Terdiri dari 3 buah tulisan yang yang membicarakan peraturan-peraturan tata-tertib bagi para bhiksu.
  • Sutta Pitaka, (keranjang pengajaran). Memuat 4 buah kumpulan yang besar dari pelajaran buddha. terdiri dari bermacam-macam ceramah yang diberikan oleh Buddha.
  • Abhimdhamma Pitaka, berisi analisis ajaran Buddha. Terdiri dari 7 buah naskah, yang merupakan uraian-uraian ilmiah yanmg kering tentang dogmatika.[4]
B. Aliran Mahayana
Mahayana terdiri dari dua kata yakni maha (besar) dan yana (kendaraan), jadi secara etimologis berarti kendaraan besar. Ide maha merujuk pada tujuan religius seorang buddhis yaitu menjadi Bodhisatva Samasamboddhi (Buddha sempurna).
Aliran Mahayana, yaitu aliran hinayana yang diperbaharui dengan diberi pelajaran- pelajaran ekstra yang dipelopori oleh Budhaghosa atau Asvaghosa.
Secara garis besar kitab karangan Asvaghosa ada 4 yaitu  :
  1. Buddhacarita
  2. Saundarananda Kavya
  3. Sutralamkara
  4. Mahayana Craddha Utpada
Dalam perjalanan sejarahnya, Mahayana menyebar keseluruh Asia Timur. Negara-negara yang menganut ajaran Mahayana sekarang ini adalah :
  •  Cina
  • Jepang
  • Korea
  • Vietnam
  • penganut Agama Buddha Tibet (etnis Himalaya yang diakibatkan oleh invasi Cina ke Tibet).

Pimpinan Besar Mahayana
Ada tiga pimpinan besar Mahayana yang terkenal dengan julukan “Tiga Matahari Mahayana”, karena merekalah yang memancarkan sinar Mahayana hingga sampai di sebagian besar benua Asia seperti ; Tibet, Nepal, Monggolia, Tiongkok, Korea, Jepang dan Indonesia.
  1. Nagarjuna Salah satu dari ahli-ahli filsafat terbesar di Mahayana adalah Nagarjuna, yang menurut cerita hidup sekitar abad ke-2 M. Golongannya itu dinamakan juga golongan Madhyamika atau penganut jalan tengah. Nagarjuna adalah pimpina Sangha yang ke 14. Beliau mendirikan suatu perguruan Mystik yang bernama Madhyamika dan membuat kitab :
  • Madhyamika Suttra yang berisi penuh dengan Mystik dan Metaphysika.
  • Prajanaparamita yang menceritakan tentang kekosongan benda-benda semuanya, juga tentang apa yang dinamakan Paramita (Enam kesempurnaan yang dimiliki oleh setiap Boddhisattva).
2.      Aryasangha muncul sekitar abad ke-4 M. Aryasangha menjadi tokoh yang sangat penting dari suatu golongan falsafi, yang telah berkembang sebelum zamannya dan yang terkenal dengan dua nama : “Vijnanavadin” (mereka yang mengajarkan bahwa yang sejati itu hanya kesadaran) dan “Yogacara” (mereka yang menempuh jalan yoga).
Beliau membuat kitab bernama  Yogacarabhunicastra.
3.    Canti Deva adalah salah satu pimpinan besar Mahayana yang terakhir. Dia mengarang kitab berjudul :
  • Ciksasammucchaya (ikhtisar para siswa) berupa kitab syair.
  • Bodhicaryavatara (jalan yang menuju kearah kebangunan kebijaksanaan)
 Kitab Mahayana
Salah satu diantanya yang paling terkenal ialah Vimalakirti Sutra, yang berisi tentang seseorang yang berumah tangga tetapi hidupnya lebih suci daripada semuanya Bodhisattwa.
Banyak kitab-kitab Mahayana yang tidak boleh kita lupakan yang tidak diketahui siapa pengarangnya. Yaitu :
  • Karandavyuha
  • Sukhavatisvaha
  • Lankavatara Sutra
  • Avatamkara sutra
  • Vajraccedhika Sutra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More