Rabu, 23 Mei 2012

Konsepsi Tentang Alam


Dalam visudha maga 2204 loka atau seluruh alam di kelompokan atas shankharaloka, sattaloka dan okasaloka. Shankharaloka adalah alam makhluk yang tidak mempunyai kehendak, Sattaloka yaitu alam para makhluk hidup yang mempunyai kehendak dan Okasaloka adalah alam tempat.[1]

1. Sattaloka
Terdiri dari tiga puluh satu alam kehidupan yang dapat dikelompokan atau digolongkan menjadi Kamolaka, Rupaloka, dan Arupaloka.
a. Kamaloka
Kamaloka merupakan alam kehidupan yang masih senang dengan nafsu birahi dan terikat oleh panca indriya. Kamaloka terbagi menjadi 11 macam-macam alam kehidupan yang terbagi menjadi dua bagian yakni : empat alam kehidupan yang dapat disebut Apayabhumi atau Duggatibhumi dan tujuh alam kehidupan yang disebut Sugatibhumi atau Kamasugatibhumi. Apayabhumi merupakan alam neraka, tempat tumimbal lahir yang paling tidak menyenangkan, yang keadaanya lebih rendah dari pada alam kemanusiaan. Dan apayabhimi terdiri empat macam yaitu :

1. Tiracchana-Bhumi atau Tiracchana-Yoni, yang merupakan alam binatang mengapa demikian karena makhluk-makhluk yang berdiam di alam ini tidak mempunyai tempat yang khusus. Tiracchana-Bhumi terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama kelompok makhluk binatang yang dapat dilihat dengan mata biasa dan yang kedua kelompok makhluk binatang yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Dan ada empat kelompok makhluk binatang yang tidak berkaki dan berkaki, diantaranya :

a. Apadatiracchana, yaitu kelompok makhluk binatang yang tidak mempunyai kaki
b. Dvipadatiracchana, kelompok makhluk binatang yang mempunyai dua kaki
c. Caturpadatiracchana, kelompok makhluk binatang yang mempunyai empat kaki dan
d. Bahuppadatiracchana, kelompok makhluk binatang yang mempunyai banyak kaki.
2. Niraya-Bhumi atau Nikaya yaitu alam neraka yang keadaannya sangat menyedihkan, dan hanya sementara, tidak abadi. Serta tidak terdapat kesenangan dan kebahagiaan. Niraya-Bhumi terbagi menjadi 8 macam yaitu :
1. Sanjiva-Naraka
2. Kalasutta-Naraka
3. Sanghata-Naraka
4. Roruva-Naraka
5. Maharoruva-Naraka
6. Tapana-Naraka
7. Mahatapana-Naraka dan
8. Avici-Naraka

3. Peta-Bhumi atau Alam Setan yaitu makhluk yang berdiam di alam ini jauh dari kebahagiaan dan kesenangan. Dalam kitab Vinaya dan Lakkhanasamyutta terdapat 21 macam peta di antaranya :

1. Atthisankhasika-Peta, yaitu setan yang mempunyai tulang bersambung, tetap tidak berdaging
2. Mansapesika-Peta, yaitu setan yang mempunyai daging terpecah-pecah, tetapi tidak mempunyai tulang
3. Mansapinada-Peta yaitu setan yang mempunyai daging berkeping-keping
4. Nicachaviparisa-Peta yaitu setan yang tidak mempunyai kulit
5. Asiloma-Peta, yaitu setan yang berbulu tajam
6. Satilloma-Peta, yaitu setan yang berbulu seperti tombak
7. Usuloma-Peta, yaitu setan yang berbulu panjang seperti anak panah
8. Suciloma-Peta, yaitu setan yang berbulu seperti jarum
9. Dutiyasuciloma-Peta, yaitu setan yang berbulu seperti jenis bulu yang kedua
10. Kumabhanda-Peta,yaitu setan yang mempunyai buah kemaluan yang sangat besar
11. Guthakupanimugga-Peta, yaitu setan yang bergelimpang dengan kotoran
12. Ghutakhadaka-Peta, yaitu setan yang makan kotoran
13. Nicachavitaka-Peta, yaitu setan perempuan yang tidak mempunyai kulit
14. Dugagandha-Peta,yaitu setan yang berbauh sangat busuk
15. Ogilini-Peta, yaitu setan yang badanya seperti bara api
16. Asisa-Peta, yaitu setan yang tidak mempunyai kepala
17. Bhikku-Peta, yaitu setan yang berbadan seperti Bhikku
18. Bhikkuhuni-Peta, yaitu yang berbadan seperti Bhikkuhuni
19. Sikkhamana-Peta, yaitu setan yang berbadan seperti pelajar wanita atau calon bhikkuni
20. Samanera-Peta, yaitu setan yang berbadan seperti samanera dan
21. Samaneri-Peta, yaitu setan yang berbadan seperti samaneri
4. Asurakaya-Bhumi atau Alam Asura adalah alam yang dikarenakan makhluk yang berdiam di ala mini jauh dari kemuliaan, kebebasan, dan kesenangan. 

Asurakaya-Bhumi terbagi menjadi 3 di antaranya :
1. Dewa-Asura kelompok dewa yang disebut kelompok asura
2. Niraya-Asura kelompok makhluk neraka yang disebut asura dan
3. Peta-Asura kelompok setan yang disebut asura

Tujuh macam Sugati-Bhumi
1. Manusia bumi atau atau alam manusia yaitu sudah mengetahui mana yang baik dan buruk.
2. Catumaharajika-Bhumi atau alam empat dewa, yang menjadi penjuru alam (Davadhatarattha, Davairulaka,   Davavirupakkha, dan Davakuvera).
3. Tavatimsa-Bhumi, mencapai tingkat budha
4. Yama-Bhumi, atau alam dewa yama, terbebas dari kesulitan
5. Tusita-Bhumi, atau alam kenikmatan,para Bodhisattva yang telah menyempurnakan paramita untuk mencapai tingkat Buddha.
6. Nimmanarati-Bhumi, atau alam dewa yang menikmati ciptaanya
7. Paranimmita-Vasavati-Bhumi, atau alam dewa yang membantu menyempurnakakan ciptaan dari dewa-dewa lain.

Catumaharajika-Bhumi terbagi menjadi tiga macam yaitu :
1. Akasattha-Devata, para dewa yang berdiam di angkasa
2. Bhumamattha-Devata, para dewa yang berdiam di atas tanah
3. Rukakhattha-Devata, para dewa yang berdiam di atas tanah

b. Rupaloka ( alam kehidupan yang mempunyai rupa jhina atau alam bentuk, yang terdiri dari 16 alam di antarannya :

1. Pathama Jhana Bhumi ( tiga alam kehidupan Jhana)
a) Brahma Purohita, alam para mentrinya brahma
b) Brahma Parisajja, alam pengikut brahma
c) Maha Brahma, alam brahma yang besar
2. Dutiya Jhana Bhumi (tiga alam kehidupan Jhana ke 2)
a) Brahma Parittabha, alam para brahma yang kurang bercahaya
b) Brahma Appamanabha, alam para brahma yang tak terbatas cahanya
c) Brahma Abhasana, alam para brahma yang gemerlap cahayanya
3. Tatiya Jhana Bhumi (tiga alam kehidupan ke 3)
a) Brahma Parittasubha, alam para brahma yang kurang aurahnya
b) Brahma Appamanasubha, alam para brahma yang aurahnya penuh dan tetap
c) Brahma Subhakina, alam para brahma yang aurahnya penuh
4. Catutha Jhana Bhumi (alam kehidupan Jhana ke 4)
a) Brahma Asannasatta, alam para brahma yang kosong dari kesadaran (tidak bergerak)
b) Brahma Vehapphala, alam para brahma yang besar palanya
5. Alam Jhana ke empat selanjutnya di sebut alam Suddahavas yang terdiri dari 5 alam yaitu :
a) Brahma aviha (alam kediaman para makhluk yang tidak bergerak)
b) Brahma Atappa (alam kediaman para makhluk atau brahma yang suci)
c) Brahma Sudassa (alam kediaman para makhluk atau brahma yang indah)
d) Brahma Sudassi (alam kediaman para makhluk atau brahma yang terang)
e) Brahma Akanittha (alam kediaman para makhluk atau brahma yang luhur)
c. Arupaloka (alam kehidupan yang mempunyai arupa Jhana atau alam tanpa bentuk) yang terdiri dari 4 alam di antaranya :

1. Akasanancayatana, keadaan konsepsi ruangan yang tanpa batas
2. Vinnanacayatana, keadaan konsepsi kesadaraan tanpa batas
3. Akicannayatana, keadaan konsepsi kebohongan
4. Nevasannayatana, keadaan konsepsi bukan pencerapanpun bukan pencerapan.[2]

Menurut ajaran Buddha, alam bukan dicipta oleh tuhan melainkan dari hubungan sebab akibat. Yang mana hubungan sebab akibat dianggap sebagai manifestasi dari satu hukum yang berlaku. Hukum yang tetap, yang pasti, disebut dharma, yang mengatur tata tertib alam semesta, tidak tercipta, kekal dan imanen. Dharma yang mengatur alam ini disebut dharmaniyama yang digolongkan menjadi 5 aturan atau hukum, yaitu :

1. Utuniyama adalah hukum yang menguasai peristiwa-peristiwa energi
2. Bijaniyama adalah hukum yang menguasai peristiwa-peristiwa biologis
3. Karmaiyama adalah hukum yang mengatur bidang moral, yang bertumpu pada sebab akibat
4. Cittaniyama adalah hukum yang menguasai peristiwa-peristiwa batiniah
5. Dharmaniyama adalah hukum yang tidak mengatur ke empat hukum di atas.[3]

[1] Mukti Ali, Agama-Agama di Dunia.h.121-122
[2] Kebahagian Dalam Dharma, h. 300-309
[3] Mukti Ali, Agama-Agama di Dunia. h. 121-123

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More