Kamis, 26 Maret 2015

Sensorik Power

Secara harfiah atau bahasa, sensorik ialah “panca indra utama”, sedangkan power ialah “kekuatan”, jadi sensorik power adalah “kekuatan panca indra utama yang dimiliki oleh manusia”. Lebih luas lagi sensorik power ini dapat diartika sebagai berikut: “kumpulan pengetahuan, wawasan, pengalaman, ide, gagasan yang dimiliki oleh seseorang dimana hal itu sadar atau tidak sadar membuat kepribadiannya menarik sehingga orang lain cepat menerimanya. Manusia adalah makhluk sensor, terbukti dengan panca indra yang dimilikinya.
Seorang Public Speaker yang handal, harus cerdas dalam segala hal, karena dengan kecerdasannya itu apa yang disampaikan akan lebih maksimal. Kecerdasan-kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang Public Speaker, terdapat dalam sensorik power ini. Maka dalam pembahasan selanjutnya akan dibahas mengenai elemen-elemen kecerdasan dalam sensorik power. Ada sepuluh kecerdasan yang mesti kita ketahui dan pahami, yaitu:

a)            Kecerdasan Linguistik (Linguistik Quotient)
Ialah kemampuan seseorang  membahasakan sesuatu, menulis atau menguasai bahasa.
Kecerdasan ini seringkali membuat orang yang berhadapan dengan lawan bicaranya merasa paham atau mengerti dengan apa yang dia bicarakan. Karena setiap pembicaraannya itu, ketika ada satu kata atau frase kata yang tidak dimengerti, maka dia mampu mengartikannya dengan baik sehingga lawan bicaranya merasa senang. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh seorang penulis, baik fiksi maupun nonfiksi, penulis puisi atau penulis surat biasa. Dengan kemampuannya itu, dia bisa membuat sebuah tulisan yang sarat akan makna, puisi yang penuh dengan makna hiasan kata yang luar biasa sehingga para pembaca merasa senang dan bahagia ketika membaca tulisan itu, atau merasa puas dengan apa yang telah dibaca. Selain itu, kecerdasan ini juga dimiliki oleh seseorang yang suka berbicara di depan umum, dengan kemampuan bahasa yang baik dan santun, para pendengarnya merasa terbayar dan puas serta tidak sia-sia sehingga membuat mereka selalu tertarik ingin mendengar dia berbicara.

b)            Kecerdasan Logikal (Logical Quotient)
Ialah kemampuan seseorang menalarkan atau melogikakan sesuatu.
Kecerdasan ini seringkali membuat lawan bicara merasa puas dan paham terhadap sesuatu yang beluam ia pahami ketika dibicarakan oleh seorang Public Speaker. Dan ini lebih kepada bagaimana seorang Public Speaker itu menjelaskan satu kata atau frase kata yang berkaitan dengan suatu benda atau suatu hal lain dengan menggunakan analogi-analogi yang masuk akal, sehingga audiens merasa tertarik dengan penjelasannya.

c)            Kecerdasan Spasial (Spatial Quotient)
Ialah kemampuan seseorang mengkonsepkan sesuatu di alam pikir.
Sebuah kecerdasan yang melatih manusia untuk mampu mengkonsepkan satu hal di alam piker mereka. Secara lebih mendalam kecerdasan ini lebih memahami akan feeling dan intuisi seseorang. Seperi contoh, seorang arsitek yang sedang ingin membangun sebuah rumah atau bangunan, maka sebelum ia melangkah kepada cara atau bagaimana cara pembangunannya ia terlebih dahulu harus mengkonsepkan bangunan atau rumah itu di alam pikirnya sehingga ketika dituliskan dalam sebuah kertas atau map akan terlihat jelas hasil pikirnya itu yang membantunya dalam membangun sebuah rumah atau gedung itu. Kaitannya dengan kehidupan kita, maka mulailah dari saat ini buat konsep hidup untuk diri kita sehebat mungkin, karena tidak ada yang melarang kita untuk bisa sukses.

d)           Kecerdasan Musikal (Musical Quotient)
Ialah kemampuan seseorang dalam hal wawasan dan pengetahuan mengenai dunia musik. Dan bisa memainkan dengan indah satu jenis alat musik.
Sebagai contoh, seorang penyanyi terkenal, katakanlah misalnya Krisdayanti, Anang Hermansyah, Syahrini, Ashanti, Pasha Ungu, Ahmad Dhani, dan penyanyi-penyanyi lainnya mereka sebenarnya ketika menulis lirik-lirik lagunya itu berdasarkan pengalaman pribadi mereka atau berdasarkan apa yang sedang atau telah mereka alami. Sehingga dengan demikian mereka tuangkan atau ekspresikan pengalaman mereka itu  melalui alat music atau dengan menyanyikan sebuah lagu. Salah satu fungsinya ialah bisa menyelaraskan dengan frekuensi irama kehidupan, seperti menerima adanya siang, malam, adanya takdir, tua, muda, sehat, sakit, dll. Ini penting karena  kehidupan ini sebenarnya berirama.

e)            Kecerdasan Kinetik (Kinetic Quotient)
Ialah kemampuan seseorang mengolah fisik (bergerak secara luwes).
Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh seorang olahragawan, pemain sepak bola professional dan memiliki talenta hebat seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo atau seorang Skater handal yaitu Tony Hawks, atau seorang Pebulu Tangkis luar biasa, yaitu Taufik Hidayat, dan lain-lain. Mereka memiliki kecerdasan ini, sehingga mereka menjadi seorang yang terkenal dan orang lain pun merasa tertarik kepadanya. Hal ini mereka dapatkan karena selalu terus dilatih dan pantang menyerah.

f)             Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal (Quotient)
Ialah kemampuan seseorang berkomunikasi dengan orang lain.
Dalam keseharian, kita dapat ambil contoh sebagai berikut: seorang ibu atau ayah harus bisa menjadi orang tua yang baik bagi anaknya. Hubungan yang baik antara mereka tentunya karena ada komunikasi yang baik. Maka seorang ibu atau ayah harus pandai berkomunikasi dengan anaknya, begitupun sebaliknya antara ayah dengan ibu (istri dan suami), keduanya harus saling mengisi sehingga tidak terjadi miss komunikasi. Contoh lain misalnya kita dalam berteman dengan sebaya. Maka harus pandai dalam berkomunikasi dengan teman sebaya kita sehingga tidak menimbulkan berbagai macam persoalan, seperti pertengkaran, pengkhianatan, pemfitnahan bahkan pembunuhan. Itu semua tidak akan terjadi manakala ada komunikasi yang efektif di antara mereka semua.
Menjadi seorang Public Speaker, penting sekali untuk bisa berkomunikasi dengan audience, karena tanpa adanya komunikasi dua arah yang efektif, maka apa yang disampaikan tidak akan maksimal. Kunci dalam kecerdasan ini ialah kita harus care (peduli) kepada orang lain.

g)            Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Quotient)
Ialah kebalikan dari Interpersonal Quotient, artinya kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan diri sendiri. Ini merupakan bagian yang sangat urgen untuk dipahami, karena menyangkut diri pribadi kita semua. Memang dalam berkomunikasi itu banyak permasalahan yang dihadapi, akan tetapi ketika kita mampu menyelesaikan permasalahan itu dengan baik, maka pastinya komunikasi akan berjalan dengan baik pula (efektif). Seseorang yang paling bisa berkomunikasi dengan dirinya sendiri ialah Rasulullah Saw. beliau menggunakan seluruh kecerdasan yang dimiliki sehingga dalam memahami hidup dan dirinya begitu mudah sekali.

h)            Kecerdasan Natural (Natural Quotient)
Ialah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan alam.
Mudah sekali kita ambil contoh. Dalam keseharian saja, kecerdasan ini begitu dominan kita lakukan, misalnya: kita harus membuang sampah pada tempatnya. Ini hal kecil tapi sukar untuk dilakukan. Maka dari itu perlu dibiasakan sehingga ini menjadi kebiasaan baik yang memang harus kita lestarikan. Dalam keseharian, orang yang memiliki kecerdasan natural ini, bisa diterima oleh kalangan manusia apapun, 

i)              Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient)
Ialah kemampuan seseorang yang berkenaan dengan penghambaan kepada Tuhannya.
Sangat diperlukan sekali kecerdasan ini oleh seorang Public Speaker, karena suksesnya seorang Public Speaker berbicara didepan umum, tak lain pada hakikatnya itu merupakan pertolongan atau bantuan langsung dari Allah Swt. sehingga ketika dia sukses dalam berbicara, tidak akan timbul dalam dirinya sedikitpun rasa sombong. Selain itu, orang yang memiliki kecerdasan spiritual akan selalu ingat kepada Allah Swt. kapanpun dan dimanapun berada.

j)              Kecerdasan Aksi (Action Quotient)
Ialah kemampuan seseorang mengeksekusi hasil pikir.
Ketika seseorang dalam pikirannya tertanam nilai-nilai yang positif, maka dijamin ketika melakukan sesuatu akan bernilai positif. Dan begitupun sebaliknya. Maka yang menjadi esensi dari kecerdasan ini, ialah bahwa kita harus menanamkan benih-benih positif dalam pikirannya.
Elemen-elemen pembersih Sensorik Power:
1)            Kesehatan Fisik
a.       Tidur, ketenangan
Oktan 105: membangkitkan kemampuan diri, mengajak seseorang untuk melakukan hal-hal yang ditakutinya agar menjadi pribadi yang lebih berani. Salah satu caranya ialah dengan melakukan sebuah demo mematahkan pensil dengan telunjuk.
b.      Matahari dan Udara
c.       Olahraga
d.      Kebersihan
e.       Air (minum, mandi)
f.       Makan (halal dan baik)
g.      Pakaian
h.      Ketekunan
i.        Bekerja
j.        Santai

2)            Problem Kepribadian
a.       Kondisi fisik
b.      Otak-otak yang diperas
c.       Problem pubertas
d.      Kehidupan yang tenang
e.       Keberanian
f.       Kontrol perasaan
g.      Sesuaikan diri dengan aktifitas
h.      Pikirkanlah orang lain
i.        Awali hari dengan permulaan yang baik.

3)            Kesehatan Jiwa
a.       Kepribadian yang baik
b.      Integrasi kesatuan mental

4)            Integral Agama
Yang diucapkan dan dilakuan sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
a.       Nasihat & obat (Al-Qur’an)
QS. Yunus ayat 57
QS. Al-Isra ayat 82

b.      Islam memberikan tugas untuk dunia dan akhirat: bernilai ibadah (QS Adz-Dzariyat ayat 56), Khalifah di muka bumi (QS . Al-Baqarah ayat 30, 153).
c.       Berlaku sabar dan menjalankan shalat.
d.      Berdzikir.
e.       Pedoman dalam urusan dunia
f.       Allah Swt hanya melihat hati dan pikiran

g.      Menumbuhkan dan membina pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More