Secara
harfiah atau bahasa, sensorik ialah “panca indra utama”, sedangkan power ialah
“kekuatan”, jadi sensorik power adalah “kekuatan panca indra utama yang
dimiliki oleh manusia”. Lebih luas lagi sensorik power ini dapat diartika
sebagai berikut: “kumpulan pengetahuan, wawasan, pengalaman, ide, gagasan yang
dimiliki oleh seseorang dimana hal itu sadar atau tidak sadar membuat
kepribadiannya menarik sehingga orang lain cepat menerimanya. Manusia adalah
makhluk sensor, terbukti dengan panca indra yang dimilikinya.
Seorang
Public Speaker yang handal, harus cerdas dalam segala hal, karena dengan
kecerdasannya itu apa yang disampaikan akan lebih maksimal.
Kecerdasan-kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang Public Speaker, terdapat
dalam sensorik power ini. Maka dalam pembahasan selanjutnya akan dibahas
mengenai elemen-elemen kecerdasan dalam sensorik power. Ada sepuluh kecerdasan
yang mesti kita ketahui dan pahami, yaitu:
a)
Kecerdasan
Linguistik (Linguistik Quotient)
Ialah kemampuan
seseorang membahasakan sesuatu, menulis
atau menguasai bahasa.
Kecerdasan ini
seringkali membuat orang yang berhadapan dengan lawan bicaranya merasa paham
atau mengerti dengan apa yang dia bicarakan. Karena setiap pembicaraannya itu,
ketika ada satu kata atau frase kata yang tidak dimengerti, maka dia mampu
mengartikannya dengan baik sehingga lawan bicaranya merasa senang. Kecerdasan
ini biasanya dimiliki oleh seorang penulis, baik fiksi maupun nonfiksi, penulis
puisi atau penulis surat biasa. Dengan kemampuannya itu, dia bisa membuat
sebuah tulisan yang sarat akan makna, puisi yang penuh dengan makna hiasan kata
yang luar biasa sehingga para pembaca merasa senang dan bahagia ketika membaca
tulisan itu, atau merasa puas dengan apa yang telah dibaca. Selain itu,
kecerdasan ini juga dimiliki oleh seseorang yang suka berbicara di depan umum,
dengan kemampuan bahasa yang baik dan santun, para pendengarnya merasa terbayar
dan puas serta tidak sia-sia sehingga membuat mereka selalu tertarik ingin
mendengar dia berbicara.
b)
Kecerdasan
Logikal (Logical Quotient)
Ialah kemampuan seseorang
menalarkan atau melogikakan sesuatu.
Kecerdasan ini
seringkali membuat lawan bicara merasa puas dan paham terhadap sesuatu yang
beluam ia pahami ketika dibicarakan oleh seorang Public Speaker. Dan ini lebih
kepada bagaimana seorang Public Speaker itu menjelaskan satu kata atau frase
kata yang berkaitan dengan suatu benda atau suatu hal lain dengan menggunakan
analogi-analogi yang masuk akal, sehingga audiens merasa tertarik dengan
penjelasannya.
c)
Kecerdasan
Spasial (Spatial Quotient)
Ialah kemampuan
seseorang mengkonsepkan sesuatu di alam pikir.
Sebuah kecerdasan yang
melatih manusia untuk mampu mengkonsepkan satu hal di alam piker mereka. Secara
lebih mendalam kecerdasan ini lebih memahami akan feeling dan intuisi
seseorang. Seperi contoh, seorang arsitek yang sedang ingin membangun sebuah
rumah atau bangunan, maka sebelum ia melangkah kepada cara atau bagaimana cara
pembangunannya ia terlebih dahulu harus mengkonsepkan bangunan atau rumah itu
di alam pikirnya sehingga ketika dituliskan dalam sebuah kertas atau map akan
terlihat jelas hasil pikirnya itu yang membantunya dalam membangun sebuah rumah
atau gedung itu. Kaitannya dengan kehidupan kita, maka mulailah dari saat ini
buat konsep hidup untuk diri kita sehebat mungkin, karena tidak ada yang melarang
kita untuk bisa sukses.
d)
Kecerdasan
Musikal (Musical Quotient)
Ialah kemampuan
seseorang dalam hal wawasan dan pengetahuan mengenai dunia musik. Dan bisa
memainkan dengan indah satu jenis alat musik.
Sebagai contoh, seorang
penyanyi terkenal, katakanlah misalnya Krisdayanti, Anang Hermansyah, Syahrini,
Ashanti, Pasha Ungu, Ahmad Dhani, dan penyanyi-penyanyi lainnya mereka
sebenarnya ketika menulis lirik-lirik lagunya itu berdasarkan pengalaman
pribadi mereka atau berdasarkan apa yang sedang atau telah mereka alami.
Sehingga dengan demikian mereka tuangkan atau ekspresikan pengalaman mereka
itu melalui alat music atau dengan
menyanyikan sebuah lagu. Salah satu fungsinya ialah bisa menyelaraskan dengan
frekuensi irama kehidupan, seperti menerima adanya siang, malam, adanya takdir,
tua, muda, sehat, sakit, dll. Ini penting karena kehidupan ini sebenarnya berirama.
e)
Kecerdasan
Kinetik (Kinetic Quotient)
Ialah kemampuan
seseorang mengolah fisik (bergerak secara luwes).
Kecerdasan ini biasanya
dimiliki oleh seorang olahragawan, pemain sepak bola professional dan memiliki
talenta hebat seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo atau seorang Skater
handal yaitu Tony Hawks, atau seorang Pebulu Tangkis luar biasa, yaitu Taufik
Hidayat, dan lain-lain. Mereka memiliki kecerdasan ini, sehingga mereka menjadi
seorang yang terkenal dan orang lain pun merasa tertarik kepadanya. Hal ini
mereka dapatkan karena selalu terus dilatih dan pantang menyerah.
f)
Kecerdasan
Interpersonal (Interpersonal (Quotient)
Ialah kemampuan
seseorang berkomunikasi dengan orang lain.
Dalam keseharian, kita
dapat ambil contoh sebagai berikut: seorang ibu atau ayah harus bisa menjadi
orang tua yang baik bagi anaknya. Hubungan yang baik antara mereka tentunya
karena ada komunikasi yang baik. Maka seorang ibu atau ayah harus pandai
berkomunikasi dengan anaknya, begitupun sebaliknya antara ayah dengan ibu
(istri dan suami), keduanya harus saling mengisi sehingga tidak terjadi miss
komunikasi. Contoh lain misalnya kita dalam berteman dengan sebaya. Maka harus
pandai dalam berkomunikasi dengan teman sebaya kita sehingga tidak menimbulkan
berbagai macam persoalan, seperti pertengkaran, pengkhianatan, pemfitnahan
bahkan pembunuhan. Itu semua tidak akan terjadi manakala ada komunikasi yang
efektif di antara mereka semua.
Menjadi seorang Public
Speaker, penting sekali untuk bisa berkomunikasi dengan audience, karena tanpa
adanya komunikasi dua arah yang efektif, maka apa yang disampaikan tidak akan
maksimal. Kunci dalam kecerdasan ini ialah kita harus care (peduli) kepada
orang lain.
g)
Kecerdasan
Intrapersonal (Intrapersonal Quotient)
Ialah kebalikan dari
Interpersonal Quotient, artinya kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan
diri sendiri. Ini merupakan bagian yang sangat urgen untuk dipahami, karena
menyangkut diri pribadi kita semua. Memang dalam berkomunikasi itu banyak
permasalahan yang dihadapi, akan tetapi ketika kita mampu menyelesaikan permasalahan
itu dengan baik, maka pastinya komunikasi akan berjalan dengan baik pula
(efektif). Seseorang yang paling bisa berkomunikasi dengan dirinya sendiri
ialah Rasulullah Saw. beliau menggunakan seluruh kecerdasan yang dimiliki
sehingga dalam memahami hidup dan dirinya begitu mudah sekali.
h)
Kecerdasan
Natural (Natural Quotient)
Ialah kemampuan
seseorang untuk berkomunikasi dengan alam.
Mudah sekali kita ambil
contoh. Dalam keseharian saja, kecerdasan ini begitu dominan kita lakukan,
misalnya: kita harus membuang sampah pada tempatnya. Ini hal kecil tapi sukar
untuk dilakukan. Maka dari itu perlu dibiasakan sehingga ini menjadi kebiasaan
baik yang memang harus kita lestarikan. Dalam keseharian, orang yang memiliki
kecerdasan natural ini, bisa diterima oleh kalangan manusia apapun,
i)
Kecerdasan
Spiritual (Spiritual Quotient)
Ialah kemampuan
seseorang yang berkenaan dengan penghambaan kepada Tuhannya.
Sangat diperlukan
sekali kecerdasan ini oleh seorang Public Speaker, karena suksesnya seorang
Public Speaker berbicara didepan umum, tak lain pada hakikatnya itu merupakan
pertolongan atau bantuan langsung dari Allah Swt. sehingga ketika dia sukses
dalam berbicara, tidak akan timbul dalam dirinya sedikitpun rasa sombong.
Selain itu, orang yang memiliki kecerdasan spiritual akan selalu ingat kepada
Allah Swt. kapanpun dan dimanapun berada.
j)
Kecerdasan
Aksi (Action Quotient)
Ialah kemampuan
seseorang mengeksekusi hasil pikir.
Ketika seseorang dalam
pikirannya tertanam nilai-nilai yang positif, maka dijamin ketika melakukan
sesuatu akan bernilai positif. Dan begitupun sebaliknya. Maka yang menjadi
esensi dari kecerdasan ini, ialah bahwa kita harus menanamkan benih-benih
positif dalam pikirannya.
Elemen-elemen pembersih Sensorik Power:
1)
Kesehatan
Fisik
a. Tidur, ketenangan
Oktan 105:
membangkitkan kemampuan diri, mengajak seseorang untuk melakukan hal-hal yang
ditakutinya agar menjadi pribadi yang lebih berani. Salah satu caranya ialah
dengan melakukan sebuah demo mematahkan pensil dengan telunjuk.
b. Matahari dan Udara
c. Olahraga
d. Kebersihan
e. Air (minum, mandi)
f. Makan (halal dan baik)
g. Pakaian
h. Ketekunan
i.
Bekerja
j.
Santai
2)
Problem
Kepribadian
a. Kondisi fisik
b. Otak-otak yang diperas
c. Problem pubertas
d. Kehidupan yang tenang
e. Keberanian
f. Kontrol perasaan
g. Sesuaikan diri dengan aktifitas
h. Pikirkanlah orang lain
i.
Awali
hari dengan permulaan yang baik.
3)
Kesehatan
Jiwa
a. Kepribadian yang baik
b. Integrasi kesatuan mental
4)
Integral
Agama
Yang diucapkan dan
dilakuan sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
a. Nasihat & obat (Al-Qur’an)
QS. Yunus ayat 57
QS. Al-Isra ayat 82
b. Islam memberikan tugas untuk dunia dan
akhirat: bernilai ibadah (QS Adz-Dzariyat ayat 56), Khalifah di muka bumi (QS .
Al-Baqarah ayat 30, 153).
c. Berlaku sabar dan menjalankan shalat.
d. Berdzikir.
e. Pedoman dalam urusan dunia
f. Allah Swt hanya melihat hati dan pikiran
g. Menumbuhkan dan membina pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar